Perang Baratayuda intinya perang menyaring kebenaran, siapa yang menang itu
yang benar, sedangkan yang kalah adalah yang salah. Sifat nafsu akan berkuasa
dan melakukan dengan berbagai cara yang tidak sewajarnya pasti akan terungkap
semuanya. Kurawa yang berjumlah seratus karena keangkara murkanya melawan
pandawa yang lima orang akhirnya musnah juga. Ki Hadi Sugito dalam berbagai
lakon pewayangannya sering memainkan Pandita Durna yang dialog leluconannya “sopo
gawe nganggo” itu berarti siapa yang berbuat kebaikan atau keburukan pasti akan
kembali pada yang membuat itu. Lakon Duryudana Gugur ini adalah akhir dari
kurawa, bisa juga disebut rubuhan. Terima kasih buat ionic electronics design yang telah
meripping kaset pita ini ke dalam bentuk mp3.
Saya memasukkan Keyword IONIC Electronics Design untuk menguji Blog yang baru saya buat dengan nama tersebut apakah sudah bisa di index oleh Google. Ternyata justu mendapatkan Blog Anda. Saya meripping pita kaset ini untuk sebuah radio. Ada 30-an lakon dari Ki Hadi Sugito dalang satu desa dengan saya yang sangat saya gemari karena suaranya yang mantab dan menjadikan tokoh yang disurakan benar-benar hidup. Terutama kalau ada Durna, Sengkuni, Mbilung dan Togog. Selamat Blog Anda di Index oleg Google dan teruskan!! Terinakasih.
BalasHapusIya mas, kebetulan saya juga kelahiran Kulon Progo dan sangat menggemari wayang kulit Ki Hadi Sugito. Walaupun saya sekarang berada di Kalimantan, tapi hampir tiap malam mendengarkan wayang, dengan berganti-ganti lakon, jadi suasana masih terasa seperti di desa kelahiran saya dulu.
HapusUntuk blog ini sebenarnya saya cuma iseng-iseng aja mas. Mohon maaf karena saya sudah menampilkan rippingan mp3nya. Karena mas sudah mengetahui dan suruh meneruskan, saya ucapkan terimakasih.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Hapus